blog ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Termodinamika
dosen pengampuh : Apit Fathurohman, S.Pd, M.Si.

Kamis, 26 Februari 2015

Josiah Willard Gibbs

tokoh dalam termodinamika

Josiah Willard Gibbs (11 Februari 183928 April 1903) ialah fisikawan matematika Amerika Serikat yang menyumbang banyak pada pendirian teoretis termodinamika kimia. Sebagai matematikawan dan fisikawan, ia adalah penemu analisis vektor. ia adalah orang pertama di Amerika Serikat yang menerima PhD dalam teknik mesin (Yale). ia adalah salah satu fisikawan teoretis di Amerika dan barangkali salah satu kimiawan teoretis awal. Gelar Gibbs Professorship of Physics and Chemistry dinamai menurut namanya.
Dilahirkan dan meninggal di New Haven, Connecticut, wisudawan Universitas Yale, dan belajar di Paris, Berlin, dan Heidelberg. Ia ditawari jabatan guru besar dalam fisika matematika di University of Yale, penunjukan pertama di AS, dalam sebuah posisi tanpa gaji selama 10 tahun.
Dalam kimia, ia menyumbang besar pada gagasan termokimia. Pada 1873, Gibbs menerbitkan makalah mengenai perwakilan geometris jumlah termodinamika dalam 2 angsuran. Beberapa topik penting yang termasuk dalam makalah lainnya pada persamaan yang heterogen termasuk konsep potensial kimia dan energi bebas; gagasan ansambel Gibbs (sebuah pendirian mekanika statistik); dan aturan fase Gibbs. James Maxwell membuat (dengan tangannya sendiri) acuan gips yang mengilustrasikan gagasan Gibbs yang kemudian dikirimkannya kepada Gibbs. Dengan bangga Yale University memilikinya hingga kini. Antara 1876 dan 1878 Gibbs menulis serial makalah berjudul On the Equilibrium of Heterogeneous Substances, kini dianggap sebagai salah satu prestasi ilmiah terbesar pada abad ke-19 dan makalah pembuka dalam fisika kimia. Dalam makalah ini Gibbs menerapkan termodinamika untuk menafsirkan fenomena, berhasil menjelaskan dan menyangkutkan apa yang dahulu ialah massa fakta terisolasi.

Dalam matematika, ia menyumbangkan gagasan analisis vektor. Pada 1880, ia mengembangkan perlambangan dan aljabar vektor-vektor. Pada 1901, perlakuan penuh gagasannya disajikan salah satu mahasiswanya EB. Wilson, dalam sebuah buku yang berjudul Vector Analysis.

Rabu, 18 Februari 2015

usaha dan sistem pada termodinamika

A.DEFINISI USAHA LUAR
         Menurut fisika klasik, usaha atau kerja dapat didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan jarak. Bila sistem mengalami pergeseran karena beraksinya gaya, maka dikatakan kerja telah dilakukan. Dalam kondisi tertentu sistem dapat melakukan usaha terhadap lingkungannya, atau sebaliknya sistem menerima usaha dari lingkungannya.
         Jika hasil sistem secara keseluruhan menimbulkan gaya pada lingkungannya dan terjadi pergeseran, keja yang dilakukan oleh sistem atau pada sistem disebut kerja eksternal. Jadi gas dalam silinder pada tekanan serba sama, ketika memuai dan menggerakkan piston, melakukan kerja pada lingkungannya. Kerja yang dilakukan oleh bagian sistem pada bagian sistem yang lain disebut kerja internal.
           Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
       W = p∆V= p(V2 – V1)

B. USAHA SISTEM PADA LINGKUNGANNYA
    Dalam termodinamika, kumpulan benda-benda yang kita tinjau disebut sistem, sedangkan semua yang ada di sekitar sistem disebut lingkungan. Perhatikan suatu sistem berupa gas yang ada dalam suatu silinder yang dilengkapi tutup sebuah piston yang bebas bergerak seperti gambar 14.1. Usaha yang dilakukan oleh sistem sehubungan dengan perubahan volume gas dapat dirumuskan sebagai berikut . Piston yang mempunyai luas penampang A dan tekanan gas P menghasilkan gaya yang mendorong piston sebesar F = P A. Usaha yang dilakukan oleh gas adalah
           dW = F dx = P A dx = P dV
Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah
 W =                                           ..................... (14.1)
Untuk menghitung integral ini kita perlu mengetahui bagaimana variasi tekanan selama proses berlangsung. Secara umum, tekanan tidak konstan sehingga penyelesaian integral tidak terlalu sederhana. Namun, jika kurva P terhadap V diketahui, kerja yang dilakukan oleh gas sama dengan luas area di bawah kurva pada diagram PV. Khusus untuk proses yang tekanannya konstan, Persamaan (14.1) dapat ditulis menjadi :
              W = P(V2 - V1) = P (ΔV) ...................... (14.2)
dengan: W = usaha yang dilakukan oleh sistem (gas),
               P = tekanan gas (konstan),
              V2 = volume akhir.
              V1 = volume awal.
Usaha yang dilakukan oleh gas (sistem) sering disebut usaha luar. Apabila diagram PV diketahui, usaha luar akan lebih sederhana ditentukan secara grafik yaitu dengan menentukan luas area di bawah kurva pada diagram tersebut. Perhatikanlah Gambar 14.2. Dari Persamaan (14.1) dapat kita lihat bahwa untuk tekanan P yang positif, usaha W akan positif bila gas memuai (V2 > V1) atau arah lintasan proses ke kanan (Gambar 14.2a). Sebaliknya, usaha W akan negatif bila gas memampat (V2 < V1) atau arah lintasan proses ke arah kiri (Gambar 14.2b).

 C. USAHA PADA BERBAGAI PROSES TERMODINAMIKA
   Beberapa proses dalam termodinamika antara lain, proses isotermal, proses isokhorik,proses isobarik, dan proses adiabatik.
1.PROSES ISOTERMAL
Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada P1 suhu tetap (Gambar 14.3). Proses ini mengikuti hukum Boyle, yaitu : PV = konstan. Untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh sistem, P2 kita tentukan dahulu persamaan tekanan sebagai fungsi volume berdasarkan persamaan keadaan V1 V2 V gas ideal, yaitu:
           P =
Dengan menggunakan rumus umum usaha ynag dilakukan oleh gas diperoleh:. W = In

2. PROSES ISOKHORIK
  Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume tetap (Gambar 14.4). Karena gas tidak mengalami perubahan volume, maka usaha yang dilakukan oleh gas sama nol.
                       W = P (ΔV) = P(0) = 0

3. PROSES ISOBARIK
   Proses isobarik adalah proses Perubahan keadaan sistem pada tekanan tetap (Gambar 14.5). Usaha yang dilakukan oleh gas adalah sesuai dengan Persamaan (14.2), yaitu :
                    W = P(V2 - V1) = P (ΔV)

4. PROSES ADIABATIK
   Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya kalor yang masuk atau keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0 (Gambar 14.6). Kurva adiabatik lebih curam dibanding kurva isotermal. Grafik 14.6 menunjukkan bahwa pada proses adiabatik terjadi perubahan suhu,tekanan, dan volume. Proses ini mengikuti rumus Poisson sebagai berikut.                  
                                PVɣ = tetap atau
                          P1 V1 ɣ = P2 V2 ɣ TVɣ = tetap
                             atau T1 V1 ( ɣ-1)= T2 V2 (ɣ-1) .....................(14.4)
dengan > 1, merupakan hasil perbandingan kapasitas kalor gas pada tekanan tetap
                 CP dan kapasitas kalor pada volume tetap CV .
Besaran disebut konstanta Laplace. Ɣ = ...................... (14.5)
Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) hanya mengubah energi dalam, sebab sistem tidak menerima ataupun melepas kalor. Besarnya usaha yang dilakukan oleh sistem dapat ditentukan dengan menerapkan Persamaan (14.1) sehingga menghasilkan hubungan sebagai berikut.
           W = ........................ (14.6)
Selain itu, dengan menggunakan hukum termodinamika I (akan dibahas kemudian), usaha yang dilakukan oleh gas pada proses adiabatik juga dapat dinyatakan sebagai berikut.
            W = ........................................ (14.7)
Apabila keadaan awal dan keadaan akhir dari suatu proses adiabatik diketahui, usaha yang dilakukan oleh gas pada proses adiabatik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan (14.6) atau (14.7).Proses adiabatik sangat penting dalam bidang rekayasa. Beberapa contoh proses adiabatik adalah pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel, pemuaian gas cair dalam sistem pendingin, dan langkah kompresi dalam mesin diesel.

Rabu, 11 Februari 2015

soal dan pembahasan termodinamika

1)Jelaskan bagiamana sistem dapat dikatakan dalam keadaan setimbang? Jawab : Keadaan suatu sistem ditentukan oleh molekul-molekul didalam batas sistem. Molekul-molekul akan mengalami perubahan keadaan secara berkesinambungan selama terjadi interaksi satu sama lain. Apabila kemudian sistem diisolasi dan molekul- molekulnya dibiarkan saling berinteraksi, sistem akan mengalami perubahan keadaan yang terukur secara makroskopik. Tetapi, setelah beberapa saat, perubahan yang tadinya adapat diamati, berhenti, namun kegiatan makroskopik berlangsung terus. Pada saat ini keadaan makroskopik telah mencapai keadaan kestimbangan dan berbagai besaran makroskopik yang terukur yang telah mempunyai nilai tertentu menjadi konstan. Sifat didefinisikan hanya jika sistem berada dalam keadaan kesetimbangan. Suatu campuran gas yang dinytakana dalam komposisi, massa, tekanan dan volume dari percobaan ditemukan bahwa untuk massa dan komposisi konstan, harga volume dan tekanan sistem dapat berbeda-beda. Jika tekanan dibuat tetap, volumenya dapat diubah-ubah, demikian pula sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan tekanan dan volume merupakan koordinat bebas. Jadi pemerian dengan sistem untuk massa tetap dan komposisi tetap masing-masing hanya memerlukan sepasang koordinat bebas. Jadi, sistem akan mencapai keadaan kesetimbangan apabila sistem memiliki sepasang koordinat bebas yang konstan selama kondisi eksternal tidak berubah. 2)Jelaskan jenis-jenis termometer yang lazim digunakan ! Jawab : 1. Termometer Gas Volume Tetap Sesuai dengan namanya, termometer ini dibuat berdasarkan pada perubahan tekanan gas karena adanya perubahan temperatur. Volume gas dapat membesar karena kenaikan temperatur yang diikuti oleh penurunan tekanan gas dan dapat mengecil karena penurunan temperatur yang diikuti oleh kenaikan tekanan gas. Jadi, pada termometer gas volume tetap, thermometric property-nya adalah tekanan gas (p) yang diwakili oleh perubahan panjang kolom air raksa (raksa). Ini berarti p = p ( T ). 2. Termometer Gas Tekanan Tetap Termometer gas tekanan tetap dibuat berdasarkan pada perubahan volume gas yang berubah karena adanya perubahan temperatur. Pada proses volume tetap, kenaikan temperatur mengakibatkan tekanan gas naik dan sebaliknya penurunan temperatur akan mengakibatkan tekanan gas menurun. Pada proses tekanan tetap, volume gas akan bertambah jika temperatur gas naik dan sebaliknya volume gas akan mengecil jika temperatur gas turun. Jadi, pada termometer gas tekanan tetap, thermometric property-nya adalah volume gas (V) yang diwakili oleh panjang kolom air raksa. Ini berarti V = V ( T ). 3. Termometer Cairan Termometer cairan dibuat berdasarkan pada perubahan volume cairan karena adanya perubahan temperatur. Namun karena luas penampang kolom cairan A dipandang tetap, maka perubahan volume cairan dapat diwakili oleh perubahan tinggi kolom cairannya. Ini berarti Thermometric Property-nya adalah panjang atau tinggi kolom cairan, sehingga dapat diperoleh L = L ( T ). 4. Termometer Hambatan Listrik Termometer hambatan jenis dibuat berdasarkan pada perubahan hambatan jenis suatu penghantar karena adanya perubahan temperatur. Ini berarti Thermometric Property-nya adalah hambatan suatu konduktor, sehingga R = R ( T ). 5. Termometer Termokopel Termometer termokopel dibuat berdasarkan pada: (1) adanya gaya gerak listrik (ggl) Seebeck, (2) adanya ggl Peltier, dan (3) adanya ggl Thomson pada sambungan dua logam yang berbeda jenisnya, serta (4) adanya perubahan temperatur pada sambungan dua logam. 6. Pirometer Optik Pirometer Optik (Optis) merupakan termometer sekunder, dalam arti pirometer optik digunakan untuk mengukur temperatur di atas 10000C sampai 12000C. 3)Mengapa Termodinamika disebut sebagai ilmu Eksperimen? Jawab : Karena sesuatu dapat dikatakan Eksperimen apabila menunjukkan: 1. Apabila suatu sistem ada dalam keadaan setimbang termodinamis, maka setiap Koordinat dapat dinyatakan sebagai fungsi dua koordinat lainnya. 2. Hanya ada dua diantara kedelapan koordinat sistem yang merupakan variabel bebas Sistem. 3. Dalam keadaan setimbang termodinamis berlaku hubungan f (x, y, z) = 0. 4)Mesin carnot bekerja pad suhu tinggi 6000K. untuk menghasilkan kerja mesin menyerap kalor 600 Joule dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan mesin adalah… Joule. Jawab : Diketahui : Q1 = 600 J T2 = 4000K T1 = 6000K Ditanya : W…? Pembahasan : W = 1 - T2 Q1 T1 W = 1 – 400 600 600 W = 600 – 400 600 600 600 W = 200 600 600 600 .W = 120000 W = 120000 600 W = 200 Joule. 5)Mengapa mesin kalor dan mesin pendingin dinilai kinerja mesinnya saja, jelaskan alasannya berdasarkan teori yang ada! Jawab : => Mesin kalor merupakan suatu siklus apabila kalor yang masuk ke dalam sistem lebih besar daripada kalor yang keluar sistem dan usaha yang dilakukan sistem. Persamaan :             W = Q1 – Q2 => Sedangkan mesin pendingin menyerap energi panas dari dalam suatu ruang dan kemudian menyedot dan membuangnya ke lingkungan. Energi yang dibuang ke lingkungan itu suhunya lebih tinggi.

Rabu, 04 Februari 2015

sejarah termodinamika

Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Termodinamika

"Sejarah Termodinamika"


Nama : Kenny Rahmadani P

Nim : 06121411027

Prodi : Pendidikan Fisika 2012

Dosen Pengasuh : Apit Fathurrohman S.Pd,M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

 

A. Pengertian Termodinamika 

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. 

 Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah “termodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. 

 Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. 

B. Hukum-Hukum Dasar Termodinamika 

a) Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamik yang menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. 

b) Hukum Pertama Termodinamik ada keterkaitan dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. 

c) Hukum kedua Termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. 

d) Hukum ketiga Termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. 

C. Sejarah Termodinamika 

1. Abad ke 5 SM filsuf Yunani Parmenides, dalam karyanya hanya dikenal, puisi konvensional berjudul On Nature, menggunakan penalaran verbal untuk mendalilkan bahwa kekosongan, pada dasarnya apa yang sekarang dikenal sebagai vakum, di alam tidak bisa terjadi. Pandangan ini didukung oleh argumen-argumen Aristoteles, tetapi dikritik oleh Leucippus dan Hero dari Alexandria. Dari dulu sampai Abad Pertengahan berbagai argumen dikemukakan untuk membuktikan atau menolak adanya vakum dan beberapa usaha dilakukan untuk membangun vakum tapi semua terbukti berhasil.

2. 350 SM Aristoteles Adalah orang yang pertama kali melakukan percobaan tentang panas. Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles. 

3. Tahun 1593 Galileo Galile meneruskan percobaan Aristoteles yang menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa termometer air. 

4. Tahun 1600 an , filsuf Inggris Francis Bacon dan ilmuwan menduga: "Panas itu sendiri, esensi dan hakekat adalah gerak dan tidak ada lagi." 

5. Tahun 1643, Galileo Galilei, sementara umumnya menerima menyedot penjelasan horor vacui diusulkan oleh Aristoteles, percaya bahwa alam vakum-kebencian terbatas. Pompa beroperasi di tambang sudah membuktikan bahwa alam hanya akan mengisi vakum dengan air sampai ketinggian 30 kaki. Mengetahui fakta ini penasaran, Galileo mendorong bekas muridnya Evangelista Torricelli untuk menyelidiki keterbatasan ini seharusnya. Torricelli tidak percaya bahwa vakum-kebencian (Horror vacui) dalam arti perspektif 'menghisap' Aristoteles, bertanggung jawab untuk meningkatkan air. Sebaliknya, ia beralasan, itu adalah hasil dari tekanan yang diberikan pada cairan oleh udara sekitarnya. Untuk membuktikan teori ini, ia mengisi sebuah tabung kaca panjang (tertutup di salah satu ujung) dengan merkuri dan terjungkal ke dalam piring juga mengandung merkuri. Hanya sebagian tabung kosong (seperti yang ditunjukkan berdekatan) sekitar 30 inci cairan tetap. Seperti merkuri dikosongkan, dan vakum yang telah dibuat di bagian atas tabung. Ini, vakum buatan manusia pertama, efektif menyangkal teori 'menghisap' Aristoteles dan menegaskan adanya kekosongan di alam. 

6. Tahun 1650 Otto von Guericke menemukan pompa vakum pertama didunia digunakan untuk menyanggah Aristoteles bahwa 'alam membenci kekosongan'. Penemuannya tentang Tekanan udara dan vakum pada pompa vakum terdiri dari piston dan silinder pistol udara dengan dua arah flaps dirancang untuk menarik udara keluar dari kapal itu pun terhubung ke, dan digunakan untuk menyelidiki sifat vakum dalam banyak percobaan. Pompa ini dijelaskan dalam Bab II dan III dari Buku III dari Nova.Guericke Experimenta menunjukkan kekuatan tekanan udara dengan percobaan dramatis. Dengan eksperimen Guericke menyangkal hipotesis "horor vacui", alam yang membenci kekosongan, yang selama berabad-abad dijunjung tinggi oleh filsuf dan ilmuwan sebagai aprinciple alam. 

7. Tahun 1654 Regensburg melakukan percobaan pertama ia secara eksplisit catatan sebagai telah ditunjukkan adalah menghancurkan kapal non-bulat seperti udara tersebut ditarik dari itu. Dia tidak menggunakan pompa vakum secara langsung di kapal, tetapi diperbolehkan udara di dalamnya untuk memperluas ke penerima yang sebelumnya dievakuasi. Yang kedua adalah sebuah percobaan di mana sejumlah pria terbukti mampu menarik piston kedap udara hanya sekitar setengah jalan sampai sebuah kapal tembaga silinder. 

8. Tahun 1656 ahli fisika Inggris dan kimiawan Robert Boyle telah belajar desain Guericke dan, pada dalam koordinasi dengan ilmuwan Inggris Robert Hooke, Membangun sebuah pompa udara. Menggunakan pompa ini, Boyle dan Hooke melihat korelasi antara tekanan, suhu, dan volume. Dalam waktu Hukum Boyle dirumuskan, yang menyatakan bahwa tekanan dan volume berbanding terbalik. 

9. Tahun 1679, Boyle Denis Papin membangun sebuah digester uap, yang merupakan bejana tertutup dengan tutup erat pas bahwa uap terbatas sampai tekanan tinggi yang dihasilkan. Dst.

D. Tokoh Ilmuwan Penemu Termodinamika 

1. Benjamin Thompson Benjamin Thompson atau 'Count Rumford' (1753 – 1814) adalah penemu, ilmuwan, negarawan, dan tentara terkenal kelahiran Amerika. Benjamin Thompson dilahirkan di Woburn Utara, Massachusetts pada tanggal 26 Maret 1753 beragama Anglican. Ayahnya adalah seorang petani dan meninggal ketika Benjamin Thompson berumur 2 tahun. Ibunya, Ruth Simonds menikah lagi dengan Josiah Pierce pada bulan Maret 1976. 

Sekitar tahun 1975, Benjamin Thompson meneliti tentang gaya pada bubuk mesiudan membangun sistem sinyal kelautan yang baru bagi tentara Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada dunia Fisika adalah pemikirannya tentang teori kalor. Pada akhir abad ke-18, teori kalori yang dipercaya adalah bahwa kalor merupakan fluida yang dapat mengalir ke dalam tubuh ketika dipanaskan dan mengalir keluar ketika didinginkan.Saat meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin Thompson menemukan adanya penyimpangan atau anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan teori kalori. Di dalam laporannya kepada Royal Society yang berjudul "An Experimental Enquiry concerning the Source of Heat excited by Friction" (1798), Benjamin Thompson mengajukan suatu teori baru yang menyatakan bahwa kerja mekanis akan menghasilkan kalor dan kalor tersebut merupakan suatu bentuk gerak. Teori tersebut berhasil memberikan penjelasan mengapa panas yang dihasilkan dari gesekan peluru meriam (bubuk mesiu) tidak akan pernah habis. Peristiwa itu tak dapat dijelaskan dengan teori kalori terdahulu. Di dalam laporan tersebut terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor yang diproduksi oleh energi mekanis. Teori yang dikemukakan Thompson bertentangan dengan teori kalori yang terdahulu dan banyak orang pada saat itu yang tidak yakin dengan Thompson hingga James Maxwell mengemukakan teori kinetik kalor pada tahun 1871. Penemuan-penemuan Thompson lainnya adalah kompor, oven, ketel ganda, dan pakaian penahan panas, serta mengembangkan cerobong asap dan tungku perapian yang ada. 

2. Jacobus Henricus van 't Hoff Jacobus Henricus van 't Hoff adalah kimiawan fisika dan organik Belanda dan pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1901 Penelitiannya pada kinetika kimia, kesetimbangan kimia, tekanan osmotik dan kristalografi diakui sebagai hasil karya utamanya. Jacobus juga mendirikan bidang ilmu kimia fisika, ia juga dianggap sebagai salah satu kimiawan terbesar sepanjang masa bersama kimiawan Perancis Antoine Lavoisier, Louis Pasteur dan ahli kimia Jerman Friedrich Wöhler. Ia lahir di Rotterdam, Belanda 30 Agustus 1852, anak ke-3 dari 7 bersaudara Jacobus Henricus van 't Hoff, seorang dokter dan Alida Jacoba Kolff. Pada 1869 memasuki Universitas Teknologi Delft dan menerima gelar diploma dalam teknologi pada 1871

Pada 1884, sejak terbitnya Études de Dynamique chimique (Kajian mengenai Dinamika Kimia), ia memasuki bidang kimia fisika untuk pertama kali. Sumbangan besarnya ialah mengenai pengembangan hukum termodinamika umum pada hubungan antara perubahan tekanan dan pemindahan kesetimbangan sebagai akibat variasi suhu. Pada volume tetap kesetimbangan dalam sebuah sistem akan cenderung berubah dalam arah untuk melawan perubahan suhu yang ditentukan pada sistem ini. Penurunan suhu menyebabkan lepasnya panas dan menaikkan suhu menyebabkan penyerapan panas. Asas kesetimbangan bergerak ini digeneralisasi 1885 oleh Henri Louis le Chatelier yang memperluas dengan perubahan volume untuk perubahan tekanan yang dipaksakan; ini dikenal sebagai asas van 't Hoff-Le Chatelier. Di tahun 1885 L'Équilibre chimique dans les Systèmes gazeux ou dissous à I'État dilué (Kesetimbangan Kimia dalam Sistem Gas atau Larutan yang Ditambah Air). Di sinilah ia menunjukkan bahwa "tekanan osmotik" dalam larutan yang dicairkan secukupnya sebanding terhadap konsentrasi dan temperatur penuh agar tekanan ini bisa diwakili dengan rumus yang hanya menyimpang dari rumus tersebut untuk tekanan gas yang dilambangkan dengan i. Ia menentukan nilai i dengan sejumlah cara, sebagai contoh dengan menggunakan tekanan uap dan hukum Raoult pada penurunan titik beku. Demikian van 't Hoff bisa membuktikan bahwa hukum termodinamika tak hanya sah buat gas, namun juga buat larutan cair. Hukum tekanannya, yang diberikan keabsahan umum oleh teori disosiasi elektrolisis Arrhenius (1884-1887). 

3. Rudolf Julius Emanuel Clausius Rudolf Julius Emanuel Clausius (1822-1888) adalah ahli fisika matematik Jerman, penemu Hukum Termodinamika II, penemu entropi, penemu teori elektorolisis, doktor, guru besar, dan pengarang. Ia lahir di Koslin, Prusia, sekarang di Koszalin, Polandia, pada tanggal 2 Januari 1922 dan meninggal di Bonn tanggal 24 Agustus 1888, sekarang di Jerman pada umur 66 tahun. 

Ia menerapkan matematika untuk membuat teori yang dapat menjelaskan. Hasil pengamatan dan exprimen orang lain. Pada tahun 1850 ia membuat karya tulis yang mengungkapkan penemuannya, ialah hukum termodinamika II dan entropi termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari energi dan semua bentuk perubahanya terutama menganai hubungan panas dan kerja. Hukum termodinamika II berbunyi “Panas tidak dapat dengan sendirinya berpindah dari badan yang lebih dingin ke badan yang lebih panas”. Di alam semesta terjadi decara terus – menerus perpindahan panas atau energi dari badan angkasa yang panas ke badan angkasa yang dingin. Maka berabad-abad kemudian semua panas atau energi akan terbagi merata keseluruh bagian alam semesta. Keadaan seimbang ini disebut entropi. Ini berati dunia kiamat, karena semua gerak dan kehidupan berhenti.Clasius juga mengemukakan teori elektrolisis atau elektrolisa, ialah penguraian zat cair denga aliran listrik searah. Para ilmuan sebelumnya berpendapat bahwa dalam entrolisis, air terurai menjadi hidrogen dan oksigen karena gaya listrik. Tapi Clasius berpendapat bahwa atom-atom molekul selalu bertukar. Gaya listrik hanya megarahkan pertukaran itu. 

Kesimpulan 

1. Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. 

Tugas Mata kuliah Termodinamika PPs UM 2011 Page | 13 

2. Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu: • Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika • Hukum Pertama Termodinamika • Hukum kedua Termodinamika • Hukum ketiga Termodinamika 

3. Orang yang pertama kali melakukannya adalah Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas.Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa termometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan Count Rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang mengalir. Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama yang mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Mesin tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824). Pada tahun 1845, James P. Joule menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi. Kesimpulan ini didukung pula oleh Rudolf Clausius, Lord Kelvin (William Thomson), Helmhozt, dan Robert Mayer. Selanjutnya, para ilmuwan ini merumuskan hukum pertama termodinamika (1850). Setahun sebelumnya, Lord Kelvin telah memperkenalkan istilah termodinamika melalui makalahnya: An Account of Carnot’s Theory of the Motive Power of Heat. Buku pertama tentang termodinamika ditulis oleh William Rankine pada tahun 1859. Pada tahun 1906 Giauque dan W. Nernst merumuskan hukum ketiga termodinamika. 

DAFTAR PUSTAKA 

Halliday-Resnick.1990.Fisika. Alih Bahasa Silaban-Sucipto. Erlangga, Jakarta. http://www.fisika-indonesia.co.cc/2010/07/termodinamika.html http://allinkblog.wordpress.com/2010/01/02/peristiwa-peristiwa-penting-perkembangan-termodinamika/ http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/02/ilmuwan-kimia-fisika-belanda.html http://www.mustofaabihamid.blogspot.com Mustofa Abi Hamid Physics Education ’09 University of Lampung (Unila) Address : BPH Al-Wasi’I Lantai Dasar Masjid Al-Wasi’i Jln. Soemantri Brojonegoro no.13 Gedung Meneng Bandarlampung Post Code : 35145 HP : 0856.6666.090, 857.6837.3366 , 0897.6126.033 ,Ph : (0721) 783044 ,e-mail :abi.sma4@gmail.com  

untuk mendownload :

https://physicssma5bpp.files.wordpress.com/2011/11/sejarah-termodinamika.pdf